Polenro, 23 Juli 2025 — Dalam upaya percepatan penanganan stunting di tingkat desa, Pemerintah Desa Polenro, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, menyelenggarakan kegiatan Rembug Stunting yang menjadi bagian integral dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Polenro ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, antara lain Camat Gilireng, Pendamping Desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, perwakilan Puskesmas, perangkat desa, kader kesehatan, serta tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan unsur masyarakat lainnya. Kehadiran lintas sektor ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan desa yang bebas stunting dan berpihak pada generasi masa depan.
Kepala Desa Polenro dalam sambutannya menegaskan bahwa rembug stunting bukan hanya sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa kebijakan desa benar-benar mampu menjawab tantangan stunting di lapangan.
“Kami menyadari bahwa stunting adalah persoalan serius yang harus diselesaikan secara kolaboratif. Rembug ini menjadi ruang musyawarah untuk merancang program nyata dan berkelanjutan yang nantinya akan kami masukkan ke dalam RKPDes 2026,” ujarnya.
Dalam forum ini, perwakilan Puskesmas Gilireng memaparkan data terkini mengenai jumlah anak berisiko stunting, faktor penyebab, dan wilayah-wilayah prioritas. Sementara itu, para kader kesehatan desa turut menyampaikan tantangan yang dihadapi di lapangan, mulai dari rendahnya kesadaran gizi hingga keterbatasan sarana sanitasi.
Beberapa usulan kegiatan strategis yang muncul dalam rembug antara lain:
-
Pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
-
Penguatan fungsi Posyandu melalui pelatihan dan dukungan fasilitas.
-
Penyuluhan kesehatan dan edukasi gizi bagi keluarga muda.
-
Perbaikan sanitasi lingkungan dan akses air bersih.
-
Program intervensi rumah tangga berisiko stunting berbasis data dari aplikasi e-HDW.
Camat Gilireng dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas sinergi yang dibangun oleh Desa Polenro. Ia menegaskan pentingnya integrasi program desa dengan program pemerintah daerah dan pusat dalam upaya menurunkan angka stunting secara signifikan.
“Kunci dari keberhasilan penurunan stunting ada pada keseriusan desa menyusun perencanaan yang tepat. Dan kegiatan hari ini adalah langkah awal yang sangat penting,” tegas Camat.
Partisipasi aktif dari tokoh masyarakat dan tokoh perempuan juga memberi warna dalam rembug ini. Mereka menyampaikan aspirasi dari masyarakat bawah, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang menjadi garda terdepan dalam pemenuhan gizi keluarga.
Rangkaian hasil rembug stunting ini akan dirumuskan menjadi bahan penyusunan RKPDes 2026, sebagai wujud komitmen desa dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Semoga dengan kebersamaan ini, kita bisa melahirkan kebijakan desa yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, terutama dalam mewujudkan Desa Polenro bebas stunting,” tutup Kepala Desa.